Semakin banyak umur gue saat ini, semakin banyak cerita-cerita, kisah-kisah, curhatan-curhatan yang gue terima. Dan akhir-akhir ini, banyak banget undangan pernikahan yang mampir ke gue. Terus apa? Terus gue gak jarang kaget kalo udah denger kisah2 si calon pengantin, yang sering di luar dugaan.
Misalnya, waktu kuliah, kita tahu dia jadiannya sama siapa, nempel ke mana-mana sama siapa, sampai lulus kuliah pun posting foto di media sosial sama siapa. Tahu-tahu nyebar undangan sama orang lain yang baru dipacarin tiga bulan.
Atau, temen SMA yang gue tahu akhwat banget, dan lagi ngambil S2 di Jepang, tahu-tahu ketemu jodohnya di sana juga, sesama orang Indonesia, yang lagi ambil pendidikan S3. Mereka nikah dengan proses ta'aruf.
Yang paling masih gue inget banget (dan masih setengah gak percaya), cerita temen kantor yang udah bertahun-tahun pacaran sama ceweknya (orang sekantor juga banyak yang udah kenal sama calonnya itu), udah lamaran, udah deket banget sama yang namanya pernikahan (tapi belum sampe sebar undangan), eeeeeh mendadak putus doooong... Gara-gara cekcok sama camer (dan mungkin antar besan). Selang 5 bulan kemudian (kalo gak salah inget), temen kantor gue ini udah nyebar undangan sama cewek lain yang sekarang sudah jadi istrinya.
What's the point?
Rahasia jodoh itu benar-benar mengejutkan, sekaligus menakutkan. Mengejutkan karena cara datangnya bisa lebih manis dari drama korea. Menakutkan bagi pasangan-pasangan yang sudah cukup lama pacaran dan sepertinya seluruh dunia tahu mereka berdua itu pasangan yang serius menuju ke arah pernikahan.
Cinta itu bisa muncul dengan cara yang benar ataupun salah. Setidaknya benar dan salah menurut pandangan mayoritas masyarakat.
Contoh lagi, waktu kuliah, gue punya temen yang pacaran sesama temen kuliahnya. Dua-duanya temen gue, sih. Lumayan lama mereka pacaran, tiba-tiba si cewek minta putus dengan alasan udah bosen. Terus jadian sama cowok lain yang sekampus juga. Si cowok juga akhirnya move on jadian sama cewek lain. Si cewek yang mutusin tiba-tiba minta balikan sampe mohon-mohon, tapi si cowok udah gak mau, gak bisa ninggalin ceweknya yang sekarang. Waktu berjalan, si cewek udah beberapa kali gonta ganti pacar, si cowok tetep bertahan sama ceweknya yang dulu. Daaan...sekarang gue denger si cewek udah mau merit! Sama siapa? Sama cowok barunya, gue gak kenal, hhe.
Gue jadi mikir, ini bukan masalah salah dan benar. Hanya aja, kedua temen gue itu gak berjodoh satu sama lain. Mau ceritanya si cowok yang minta putus, mau dua-duanya sama-sama selingkuh, ujungnya toh akan sama. Mereka akan nikah dengan orang lain. Dulu, gue menilai si cewek itu gak bener. Minta putus dengan alasan bosen-jadian sama cowok lain-terus minta balikan lagi sama cowok pertama, bukan jalan yang baik menurut gue. Dan gue sempet memandang rendah ke cewek itu. Tapi setelah gue mendengar banyak fakta tentang jodoh, gue lebih netral. Gue gak bilang apa yang cewek itu lakukan baik ya, tapi gue lebih berfikir positif aja. Bahwa yang dia lakukan semata-mata soal hati. Hanya aja dia terlalu seenaknya mengambil keputusan, yang bikin dia jadi antagonis di mata orang lain.
"Four years ago, I was just a guy who had a crush on a girl, who had a boyfriend. And I had to do the hardest thing that i've ever had to rdo, which was just to... wait... And, a lot of people told me I was crazy to wait this long for a date with a girl I work with but I think, even then I knew that... I was waiting for my wife." -Jim Halpert.
Itu salah satu cerita nyata lagi tentang rahasia jodoh. Perbuatan yang menurut gue paling bodoh adalah menunggu pacar orang. Tapi siapa sangka kalau menunggunya Jim Halpert ternyata setimpal dengan apa yang dia dapat? A wife. Yah...kalo ternyata menunggu berujung ke ditinggal kawin sih, itu apes aja. Bodoh beneran jadinya. Tapi sekali lagi, menurut gue ini bukan soal benar atau salah, kan? Soal hati meeen...dimana orang yang lagi jatuh cinta, gak akan merasa apapun yang dilakukannya salah, bodoh, sia-sia, dll, dll, dll.
Allah SWT punya caranya sendiri untuk masing-masing hamba-Nya. Mungkin beberapa dari kita akan ketemu sama jodoh kita dengan cara yang memalukan, menyedihkan, menyakitkan. Tapi jangan lupa, kita juga punya kesempatan untuk ketemu dengan jodoh kita dengan cara yang menyenangkan.
Gue nulis beginian, karena gue lagi gampang merasa dag dig dug, parno, ah pokoknya labil deh. Gue berharap cowok yang saat ini berstatus pacar gue, juga akan berujung di satu pelaminan yang sama dengan gue. Bukan gue jadi tamunya, atau dia jadi tamu gue.
Yaaah bismillah aja, insya Allah fix berjodoh sama doi secepatnya tahun ini :D
1 komentar:
Hai kak... Salam kenal.. Btw kakak jadi nikah?...
Post a Comment