Pas browsing, nemu, baca, eeeh langsung demen (emang dasarnya gue quotation-junkie sih -___-). padahal belum pernah ngalamin LDR juga. hahaaa.. tapi yasudahlah yaa..
Here they are :
Love knows not distance; it hath no continent; its eyes are for the stars. -Gilbert Parker
So what if the distance is too long? What matters is that we have the courage of love to cover any distance which dares to separate us. -Ankush Sharma
Love is composed of a single soul inhabiting two bodies. —Aristotle
Love knows not its own depth until the hour of separation. -Khalil Gibran
Your absence has not taught me how to be alone, it merely has shown that when together we cast a single shadow on the wall. -Doug Fetherling
Absence makes the heart grow fonder, but it sure makes the rest of you lonely. -Charlie Brown
Love is missing someone whenever you’re apart, but somehow feeling warm inside because you’re close in heart. -Kay Knudsen
In true love the smallest distance is too great, and the greatest distance can be bridged. -Hans Nouwens
Separation exists only in human mind. -Rinon Hoxha
If you wait for me, then I’ll come for you. Although I’ve traveled far I always hold a place for you in my heart. If you think of me, If you miss me once in awhile, then I’ll return to you. I’ll return and fill that space in your heart. -Tracy Chapman, “The Promise”
Absence is to love as wind is to fire; it extinguishes the small and kindles the great. -Roger de Rabutin
*Bagus kaaaaannn? Prikitiwww~ deh pokoknya (bagi gue :p)
Sekarang ini istilah alay udah sangat mendunia, definisinya juga udah macem-macem. Kata gue sih udah makin melebar kemana-mana dan cenderung lebay.
Gue gak membahas pengertian, ciri-ciri, atau definisi alay. Kalau itu sih udah banyak banget lah yang ngejelasin, orang-orang juga udah paham deh kayaknya. Jadi bagi gue udah gak penting lagi. Lalu apa yang akan gue bahas? Ya sesuai judul postingan ini: Semua Orang Pernah Jadi Alay. Artinya di sini gue bakal membuka tabir rahasia orang-orang yang merasa geli dan jijay bajay sama para anak layangan, anak lebay dan alay-alay lainnya. Gue pengen menyadarkan mereka bahwa DAHULU KALA kalian juga pernah menjadi alay, wahai kawan-kawaaaan, hahahahaa.... *ketawa setan* well, including....me (malu-malu kucing).
Sedikit bernostalgia berkaitan dengan perkembangan alay di sekitar gue. Gue inget banget dah, jaman gue SMP, makhluk canggih bernama henpon (handphone bahasa kerennya) itu termasuk baru muncul dan baru mulai dikenal sama ababil-ababil berseragam putih-biru-kayak gue. Gue sendiri waktu itu udah megang hp nokia seri 3330 (sori gak penting). Daaaann...short text message a.k.a sms mulai merajalela di dunia persilatan (sori gak nyambung). Secara harga pulsa gak semurah meriah jaman sekarang, jadi dulu gue cuma pake sms untuk hal-hal yang bener2 penting aja. Gak ada tuh sok-sokan ngirim sms tengah malem yang isinya "sorii, numpang buang bonus pulsa sms yaaa" kayak yang sekarang orang-orang suka lakuin. Pokoknya dulu masih ngirit sms deeeh...
Seiring waktu berjalan (as time goes by...*cielah), para anak SMP di sekolah gue (gue gak tau di SMP lain gimana) mulai menggunakan sms untuk ajang ngobrol. Mau ke kantin, sms "eh ntar mau jajan apa nih?". Guru masuk, sms "eh pak asep udah dateng, mampus gw belom ngerjain PR". Mau ke kamar mandi yang letaknya di sebelah kelas, sms "gw kebelet nih, anterin pipis yuk". Semua itu dikirim ke temen yang duduknya sekelas sama kita. Intinyaaa....pengetikan sms udah mulai gak penting.
Yaah...itu sih masih wajar lah yaa..seiring waktu berjalan lagi..entah gimana ceritanya, gw mulai mendapat sms yang bentuk tulisannya agak unik dan berbeda. Contoh: "eH, NtAr mAu jAjAn aPa nIh?" "Eh PaK aSeP uDaH dAtEnG, mAmPus gW bElOm nGerJaiN pR" dsb.
Hemmmmm....ceritanya tingkat kreativitas anak SMP mulai meningkat nih. Dari mulai satu-dua anak yang bunyi smsnya kayak gitu, lama-lama berkembang jadi seratus-dua ratus anak (gak tau juga sih). Gue pun mulai tertarik dan melakukan hal sama: mEnULiS sMs KeCiL gEdE. Karena waktu itu kalo nulisnya gak begitu, dicap gak asik, gak gahul, gak oke, gak kreatif, dsb (oooh menggelikan sekali jalan pikiran anak SMP jaman itu). Laluuu...seiring waktu berjalan kembaliii...gue mulai mendapat sms yang lebih unik dan beda lagi. Contoh: "p4q As3p uD4gh d4t3N9, m4mpUzZz gW bLuM n93rj4iN tU9azZ." "gUw3 k3beL3t p1P!s n3yH, 4ntR!n yuUkxzZ" (busyeet gue ngetiknya aja capek ati nih)
Ya begitulah kira-kira. Kalau pas sms KeCiL gEdE gue malah ikutan, untuk kali ini gue mengernyitkan dahi. Waktu itu gue cuma mikir "kok bisa kepikiran bikin sms kayak gini ya? perasaan ngetiknya jadi lama deh". Dan makin dipikir emang makin aneeeh..coba deh bayangin, di sms yang pertama dia bilang belum ngerjain pr, tapi bukannya cepet-cepet ngerjain, eeeehh malah nulis sms yang proses pengetikannya makan waktu 10-15menitan. ckckck. Di sms kedua juga sejenis abnormalnya, kebelet pipis bukannya cepet ngacir ke kamar mandi, malah bela-belain sms rempong dulu. Hadeeeehh... (-______-")
Gue lupa kerancuan apalagi yang terjadi di masa SMP gue waktu itu, tapi yang pasti, hampir semua temen-temen gue saling adu keunikan bahasa sms, yang emang waktu itu dianggep gahul dan keyen, karena masih baru-baru muncul. Ngetrend gitu deeeh ceritanyaa.. Kagak ada itu kosakata "ALAY" waktu jaman itu. Bahkan temen gue yang sekarang sok-sokan ribut anti alay, kayak aktivis lagi demo, dulunya nulis sms ke gue juga kayak gitu (hayooooo siapa ituuu? ngerasa gaaak? :p)
Seinget gue, di awal-awal, orang dicap alay kalau nulis smsnya macem begono. Musingin dan absurd. Tapi lama-lama melebar ke soal gaya pakaian dan cara bicara. Biasanya cowok nih yang rentan dikata alay soal bajunya. Contoh: ini contoh kategori alay volume I, yakni pada periode awal kemunculan alay. Orang2 dengan penampilan kayak gitu dianggep "apaan banget dah" alias "ganggu" banget. Seenggaknya bagi kesehatan mata. Namun eh namuun...singkat cerita, sekarang tipe alay tuh buanyaaakk banget, cenderung jadi sok dilebih2in. Salah satu tipe pengkategorian alay yang baru2 ini muncul adalah soal GAYA FOTO.
Seperti apakah yang saya maksud? Seperti ini lah kira2..
1. Foto angle atas 2. Foto bibir manyun 3. Foto super close up dari depan muka 4. Dll (males nguploadnya, hhe).
Iiissshhh....gue tuh dulu paling sukaaaaaaaaaa foto pake gaya nomer (2). *hahaha. Kenapa? Karena waktu jaman jahiliyah dulu gue paling gak bisa berhadapan sama lensa kamera. Alias mati gaya. Selain itu gue juga ngerasa muka gue aneh kalo senyum apalagi nyengir, maka jadilah gue bergaya manyun sedemikian rupa supaya orang2 kagak ada yang ngernyit liat senyum -apalagi cengiran- aneh gue. Tadinya kalau difoto gue mau pasang tampang ala KTP aja (datar; tanpa ekspresi) tapi setelah gue pikir2 lebih gak asik lagi kan. Dunia gue kayaknya suram amat kesannya. Lagipula waktu itu gaya tersebut di atas masih fine2 aja, dan belum masuk dalam pengelompokkan alay. Dan hampir semua manusia meng-upload fotonya dengan gaya itu men! Temen-temen gue yang paling gahul dan najis cuih banget sama alay sekalipun dulunya pernah bergaya kayak gitu di setiap fotonya. Soooo, i wasn't the ex-alay one. hahahaha!
Lalu, kenapa sekarang gaya itu harus dikatakan alay? Saya juga gak tau. Katanya sih karena dianggep sok imut maksa gitu. Gue sih setuju gak setuju. Masalahnya gue termasuk fans artis2 Korea, yang faktanya selalu bergaya manyun, atau pasang jari "peace", dan gaya alay lainnya, tapi kok mereka gak dibilang alay??
Yaah yang pasti orang2 Indonesia saat ini hampir semuanya menghindari gaya berfoto seperti itu lagi (termasuk eike cyiiiin...kekeke). Tapi masih ada juga sih yang cuek dan tetep upload foto (bahkan tetep jadi profile picture di fb-nya) dengan gaya asoy geboy itu.
Intinya...berdasarkan survey dan pengamatan terhadap perkembangan alay di sekitar saya, saya dapat menarik kesimpulan: SEMUA ORANG PERNAH JADI ALAY. Biar artis sekalipun. Baik disadari atau tidak. Baik mau ngaku atau nggak.
Coba telaah sendiri deh masa lalu kalian, apakah kalian pernah menulis sms seperti ini >> "aq udah di rumah sii pacal" atau "mau mam dulu iaa" atau "qmu gimana cie?" atau "kayak'y sih iya, v aq binun cowo itu capa" dan lain2 (kira2 sendiri aja dah gaya tulisan alay stadium 1 sampai 4)
Lalu apakah kalian pernah nongkrong2 gak ada tujuan di mal atau pinggiran mal atau dimana gitu kek, yang intinya mejeng gak ada tujuan, lalu ngegodain cewek2 yang lewat atau bisik2 heboh pas ada cowok keren seliweran?
Lalu cek lagi folder foto kalian, apakah ditemukan pose manyun, dari atas, jari "peace", mata kedip sebelah, melet2 kayak kucing, dan gaya alay lainnya?? Kalau kalian masih gak tau macam2 gaya alay, search aja di google atau kaskus. Biar dapet pencerahan.
Pokoknya perhatiin aja masa lalu kalian dari segala aspek. Gue bisa jamin pasti kalian bakal nemuin at least satu atau dua ciri alay pada diri kalian :p
Sebagai penutup, gue persembahkan beberapa foto alay yang gue copas dari berbagai search engine. Bisa dicek sekalian kok apa kalian pernah bergaya seperti itu, hohohohohohohoho~
Cerita ini bukan bikinan gw, bukan ide gw. Cerita ini gw ambil dari salah satu seri Chicken Soup for the Teenage Soul. Kenapa gw pilih cerita ini buat diposting? Karena inti cerita yang menurut gw beda sama kisah-kisah romantic biasanya.
FIRST LOVE
Truly loving another means letting go of all expectations. It means full acceptance, even celebration of another’s personhood.
Karen Casey
Michael and I were never really boyfriend and girlfriend. He was three-and-a-half years older than I, which was a lot when I still didn’t need to wear a bathing suit top. We grew up around the pool and tennis courts of a country club.He was an excellent tennis player with sure, calm strides and a powerful stroke. When I had to take time out from swimming and diving because my lips had turned blue, I sat on the grass wrapped in a towel and watched the tennis matches. Later in the day, the guys would come to the pool and hoist the girl on their shoulders for water fights. I like it best on Michael’s shoulders, which were broad.I felt safe.
At 16 his parents allowed him to drive during the day, and he often brought me in his gray Dodge. The autumn after I turned 14, he started asking if I wanted to go to a late-afternoon movie with him. I wanted to say yes, but then I would get this jumpy feeling in my stomach and always change my mind. His dark eyes looked into mine, both pleasing and frightening me.
Gradually I stayed longer in his car, talked about things that troubled me. My older sister had lots of boyfriends, and although I worshipped her, she mostly didn’t want anything to do with me. Then there were the intrigues around who was dating whom and which friends I trusted and why. A lot of my pain centered around my relationship with my parents, who had divorced when I was 11 and remarried whwn I was 13. I didn’t know anyone else with a broken family, and I felt ashamed and unsure of myself,like I wasn’t as good as the other kids. I could talk with Michael about all this. He was reassuring, and I began to trust him.
As time passed, I was ready to go to the movies with him.We also enjoyed hanging out at my house, where we would go down to the television room in the basement. I loved to watched TV with Michael so that I could cuddle with him on the couch. We were a strange pair. He Loved sports, while I loved the arts. My sisters and others made fun of his sports obsession. I guess I would have preferred it if everyone thought he was cool or if he’d been more artistic, but no one else cared about me the way he did. When he kissed me for the first time, we were at his house during the thunderstorm, watching a baseball game on television. I ran up to my sister’s room when I got home. I must have looked goofy as I stood in her doorway and announced,”Michael kissed me.”
“So?” she said. “Was that the first time?”
“Yeah,” I nodded.
“What have you guys been doing all this time?” she demanded.
Michael dated other girls, and I went out with other boys. But I hated their sweaty palm and was horrified when a blind date tried to put his tongue in my mouth. Only Michael understood that I needed to move slowly, and he was always very patient with me. Even though Michael reassured me many times that our relationship by saying,”it doesn’t matter whether or not I have a girlfriend or you have a boyfriend; I will always be there for you,”I still got jealous when I saw him interested in someone else.
Michael got engaged to a girl from out of town when I was 19. I was the only unmarried, unrelated girl at the wedding. As the bride and groom said good-bye to everyone, Michael came over to me and kissed me on the cheek. “I love you,” he said.
He remained true to his word. When I needed to talk to someone, he was there. I got jealous sometimes when I thought of him loving and being romantic with his wife, but that changed as she and I became friends. I moved across the country and only saw Michael occasionally, at the club when I returned to visit my family. Now we sat at the pool and watched his kids swimming. Our lives were very different. I thought I probably wouldn’t have much more than a half hour’s worth of conversation to share with him, but I always felt a current of love go through me when I saw him.
When I was 38, my father died. The morning before his funeral, I thought to myself, I wonder if Michael knows. We hadn’t seen each other or spoken for years. After the service the next day, as I talking with the many friends and family who had come for the funeral, I felt a hand on my shoulder. I turned and saw those dark eyes.
“Are you all right?” he asked. I nodded. Putting both hands on my shoulders, he held me, looking into my eyes.
No one had ever understood the bond between us. I’m not sure that we did. But it was, and will always be, there.
Mary Ellen Klee
*taken from Chicken Soup for the Teenage Soul
Begitulaaaah... Walaupun gw sendiri masih susah ngebayangin ada hubungan semacam itu (dan itu cerita nyata bok), tapi gw jadi mupeng juga punya relationship kayak gitu, hahaa..
Ah gak tau deh mau ngomentarin apalagi soal cerita di atas, gueee sukkkaaaaa banget deh pokoknya, ngebacanya jadi bikin semriwing trus anget-anget di perut gituuu rasanyaaa (apa coba).