18.12.11

Hello again

Wow, udah lama juga yaa gw gak update. Hampir empat bulan aja tau-tau. Padahal banyak banget yang udah terjadi selama empat bulan itu *sigh. Apa aja yang gw lewatin tanpa nulis di blog?
1. Cerita seputar puasa dan lebaran gw yang super september kemaren, semua abang gw dan ponakan kumpul di rumah and we had a really good time together \\^o^//
2. Cerita soal 1st anniversary gw dan ifan yang gak terlupakan, bukan karena hari itu menyenangkan yeee, justru sebaliknya, gw malah sibuk nemenin ponakan2 gw di kidzania dan sempet lupa hari itu ada apaan :p berhubung gw lagi capek, jadi marah2 ke ifan daaaan suasana berubah gak enak atas kedodolan gw, hahaha.
3. Minggu-minggu pengajuan outline skripsi yang sarat persaingan dan kestresan. Sekedar nostalgia, dua hari berturut-turut gw stres berat krn deadline dan nongkrong di kampus dr pagi sampe malem (setengah 9an) itu pertama kalinya buat gw *noted.
4. Minggu-minggu penantian pengumuman acc, yang bikin panas dingin, susah tidur dan sebagainya. Tapi pas tau hasilnya, alhamdulillah banget, semua sesuai harapan dan keinginan (aseek), termasuk dosen pembimbing yang gw dapet, as i wished...Mrs.Roosdiana :)
5. Lupa apaan lagi.

end. haha.

18.8.11

Status

Banyak minat yang makin luntur dan entah kenapa saya merasa.....aneh.

17.8.11

Idealis Pemimpi

Ngeliat personality test di tumblr salah satu teman saya dan sangat amat tertarik untuk ikut nyoba (thanks Dolly :D) and here is the result :


Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.


:))

wanna try? click here

Another Laughing Day

Rabu, 17 Agustus 2011

(perkiraan waktu menurut gw sendiri, kurang lebih)

14.30-15.45 : Berangkat dari rumah menuju mesjid di daerah salemba buat shalat ashar
15.45-16.30 : Lanjut jalan ke rumah amma di kebayoran (janjian sama tiga orang lainnya)
16.30-16.40 : Mampir beli kue ultahnya si fahmi
16.40-17.10 : Masih nungguin kue
17.10-17-30 : Capcus ke kelapa gading
17.30-17.40 : Gw sama amma masuk duluan ke la piazza, nyari solaria sambil agak ngos-ngosan (guenya)
17.40-18.00 : Dari 14 orang yang ikutan, udah dateng 12orang, dan kita cuman dapet 4 kursi -__- celingak celinguk lah kami dengan wajah ngarep ada meja kosong (udah hopeless gue mah, haha)
18.00-18.10 : Fahmi (dan evi) dateng, dengan terpaksa akhirnya acara tiup lilin tetep dilaksanakan dengan meja dan kursi seadanya banget itu, dengan muka agak ditebelin. Karena udah adzan dan kita bingung mau gimana dan kemana lagi, akhirnya ayu pesenin minuman 14 biji, yang cowok pada berdiri semua, kkk~
18.00-18.30 : Potong kue, bagi kue dan segala macemnya....masih nunggu dengan setia di solaria
18.30-19.00 : Shalat maghrib
19.00-19.50 : Alhamdulillah dapet tempaaat (such a relief), pesen makanan, nunggu sampe setengah jam-an (atau lebih ya?), dan pesenan gw dateng terakhir :@
19.50-20.20 : Ngerumpi, ceng-cengan, ngakak, ngocok arisan daaaann.....gue yang dapet! huahahaaw...akhirnya dapet juga giliran gue XP terus lanjut ceng-cengan lagi (tepatnya gue dan ipan sih yang jadi sasaran terakhir)
20.20-21.30 : Pulang dengan ngebut karena nyokap udah sms (baru itu gue liat ipan was wis wus bawa motornya, biasanya alon-alon asal klakon banget, anti ngebut kalo ada boncengannya, hahah) Kelapa Gading-->Kelapa Dua cuma sejam-an brooo
21.30 : HOMEY. Dan ajaibnya nyokap bokap gak marah SAMA SEKALI boook! Hmm, tapi kalo dalam mood yang super bagus kayak gitu, biasanya sih gue suka "mati rasa" kalau diomelin kayak apa juga :p

Kesimpulan : Tumben hari rabu gue banyak diisi sama hal2 yang bagus and i felt great XD

6.8.11

BUBAR @rumaheka

I had a fun reunion last saturday night, hoho. Jangan bayangin reuni besar-besaran dengan jumlah manusia minimal dua puluh orang atau lebih. Yang gw bicarain cuma pertemuan kecil-kecilan beranggotakan enam orang mahasiswa kacau yang mungkin sedang butuh hiburan dan jadi lepas baut otaknya (perumpaan yang maksa)

Nur Fatimah Zuhra, Fiky Rahayuningtiyas, Eka Astuti, Frapasthia Astri Rara Thinantakha, Sari Sisilianingsih dan Lisa Ratna Sari.

Semalam kita baru aja ngadain buka bareng di rumah eka.

Pulang dari les jam tiga, nunggu busway-naik busway-transit-nunggu lagi-naik busway lagi-akhirnya gw sampai di shelter PGC, jam setengah empat lewat lima belas. Apakah perjalanan sudah berakhir? Tentu tidak. Gw masih harus melewati pasar kramat jati-hek-ciracas-pasar induk-cijantung-kelapa dua-and finally home. Alhamdulillah, gw gak harus pulang dengan angkot karena gw yakin bisa-bisa gw nyampe rumah jam setengah enam karena macett naudzubillah di pasar. Thanks super a lot buat if*n yang udah mau anter jemput gw di shelter PGC pas puasa-puasa gini :') haha. najis ah *gak biasa nulis ginian di dunia maya* haha.

Blablabla...sampe rumah jam setengah lima, langsung ngebut mandi, shalat, capcus ke rumah eka bareng thia jam lima-an. Sampe rumah eka, ternyata sari dan fiky udah nyampe duluan, lagi sibuk bantuin eka dan mamanya nyiapin makanan plus cuci-cuci piring. Pas gw sama thia dateng, sayangnya kerjaan udah beres, jadi gak bisa bntuin deh *sepik*

Ngobrol sana-sini sampe lisa dateng. Ngomongin MV barunya suju, rencana buka bareng part 2 dan 3, sempet hebring karena eka salah naro gula, sampai di menit-menit terakhir mau maghrib, kita mantengin tv, dan sari nyari channel yang adzannya cepet, hahahaa~

Pas adzan berkumandang, kita pada pindah ke ruang makan. Baru sekitar lima belas menitan buka, tiba-tiba....gelap. Listriknya mati sodara-sodari! Hiyaaaahh...akhirnya kita melanjutkan acara makan sambil gelap-gelapan. Wudhu dan shalat juga gelap-gelapan. Mati gaya nungguin lampu nyala, kita mutusin untuk nonton di lepinya si eka, liat MVnya suju yang Mr. Simple. Sepanjang MV, semua pada ribut tiap biasnya di-zoom atau dideketin kamera. Sibuk ngomentarin kyu yang pahanya tambah lebar, teuki yang tambah hari tambah ganteng, and sooo on.

Singkat cerita, semua dipanggil buat makan nasi sama mamanya eka, yawis kita pada turun makan. Gw lupa persisnya kapan, tiba-tiba jadi terang semua a.k.a listrik nyala! Serempak kita pada ber-alhamdulillah jamaah
kayak baca "amin" pas shalat tarawih. Selama acara makan-makan itu, ada aja yang bikin ngakak, omongannya pada lawak, berasa lagi main ovj gw -__-

Abis makan, kita pindah lagi ke atas, ngelanjutin nonton tapi sekarang nonton reality show running man, sengaja pilih itu, karena acaranya sumpaaah bego banget, gak pernah gak ketawa nonton ini XD

Mestinya sebagai cewek kita pada tau malu kan yaa ngakak kenceng-kenceng, tapi berhubung yang ditonton itu running man, udah pada gak sadar ketawanya segede apaan. Abis nonton, lanjut sesi pemotretan, masih di lepinya eka. Awal-awal foto, pasti masih pada bener muka dan posenya. Kebetulan fiky yang nge-klik, dan dia ngasih jeda buat setiap pose. Kasian ngeliat tangan dia riweuh megangin mouse, ganti gw yang nge-klik. Kalo tadi fiky nge-kliknya selalu ada jeda beberapa detik biar kita ngatur tampang sama gaya, gw asal nge-klik aja terus tanpa jeda, yang lain pada shock, ngakak, tapi gw tetep nge-klik2 gak pake ampun, sampe akhirnya semua berhasil menyesuaikan diri dengan ritme yang sadis itu dengan masang pose sekenanya, gak peduli mau keliatan cakep apa gak, ahahaha.

Di sesi foto-foto ini yang menurut gw paling exciting, gak ada yang jaim, gak ada yang sok malu-malu. Tiap hasil foto yang "ajaib", kita gak bisa gak ketawa ngakak sampe mukul-mukul lantai XD

Hemm...rasanya gw udah lama gak ketawa selepas, segirang dan seikhlas itu *berlebih yee* etapi beneran, gw lupa kapan terakhir gw bisa pegel karena ketawa kayak semalam. Asli gw seneng, bisa lupa sama beberapa beban yang selama ini bikin raut muka gw jadi keliatan tuwir, bener-bener suatu kelegaan, hahaa~

Masih ada buka bareng part 2 dan 3 nantinya, yang mungkin bisa lebih hebring atau lebih kalem dari part 1. Apapun nanti, tapi gw rasa akan jadi memorable moment juga pas kita udah pada bongkok nanti. Hehe.

2.8.11

Nyummy




Apa ituuu? Itu adalah makanan buatan gw beberapa minggu yang lalu. Tiba2 pengen upload dan pamer di sini, hahaha, gak penting emang. Resepnya gw ambil dari tabloid (lupa namanya). Sepintas emang mirip risoles, eitsss tapi bukan ya, ini roti gulung. Luarnya mirip risol karena sama2 dibalurin tepung roti, tapi tetep namanya bukan risol okeh? (maksa karena beberapa orang yang nyicipin selalu ngirain itu risol -__-)

Beberapa minggu kemarin, gw emang lagi napsu2nya bikin makanan kecil. Sampe gw bela-belain beli mixer sama timbangan kue (punya nyokap udah kegelinding di sudut gudang mana gak tau, males nyarinya), dan jadilah gw bereksperimen beberapa resep. Masih yang taraf dan tingkat kesulitannya rendah nih tapi. Hahaa. Tapi GUE BANGGA pas selesai bikin suatu makanan. Berhasil bikin sayur bayem yang enak aja idung gw tambah lebar, hehe *norak. Ya gimana dong, untuk ukuran seorang gue yang susah benerrr disuruh masak sama nyokap, bisa nyelesein suatu masakan sendirian full dari awal sampe akhir adalah hal yang luar biasa menurut gw sendiri. Bodo amat ah menurut orang. haha.

Oh iyaa rasa roti gulung di atas juga bisa dibilang suksesss. Dari tujuh orang yang makan (termasuk si ehem-ehem :p) semuanya bilang enak, tiga diantaranya bilang enak banget! hohohohhhho *super bangga* jangan protes jangan iri. Haha. D

25.7.11

Kebetulan yang kebetulan?

Hari ini gw akhirnya ngirim syarat-syarat kuis dari majalah yang gw ikutin. Batas pengiriman cuma sampe tanggal 30 juli. Berarti tinggal...lima hari lagi boook. Kenapa gw lama banget baru ngirim pas mepet2 gitu padahal kuisnya udah dibuka dari tiga bulan yang laluuuh?

Jadi, lombanya gini: di majalah udah disediain boneka2 kertas plus baju dan aksesorisnya yang tinggal gw gunting aja. Abis digunting, gw tempelin baju sama aksesoris yang kira-kira cocok dan stylish (menurut versi kita masing2). Abis itu, tempel di background yang kita suka (bikin sendiri, terserah mau printed picture atau apalah). Naah berhubung gw orangnya kebanyakan mikir, akhirnya gw lama soal milih background yang mau gw pake. Sempet kepikiran sih mau bikin kayak pop-up gitu, tapi kok gwnya buntu mau bikinnya yang kayak gimana. Alhasil, pas liat tanggal udah makin mepet, jadilah gw memutuskan untuk gugling aja buat nyari BG-nya. Dapet delapan gambar, gw pilih lima gambar buat di-print ukuran A4, trus tempel deh paper doll gw (lumayan juga ngeprint selembarnya lima ribu o.O). Trus paper doll dan backgroundnya harus difoto.

Syarat lainnya gw harus kirim bukti pembelian hand body lotion merk C*tr* ukuran 250ml. Yaudah deh gw bela2in beli walopun gw gak cocok pake lotion yang itu. Abis beli, lotionnya gw kasih pembokat, diapun girang sekaliii, haha (itung2 amal).

Syarat terakhir, gw harus tulis pengalaman gw setelah pake lotion itu (-__-) repot gak sih kedengerannya? Tapi karena udah nanggung banget, yaudah gw bikin juga lah di saat mau pergi ke kantor pos.


Berangkat jam setengah sebelas dari rumah. Mampir ke graha dulu karena mau cetak foto paper doll-nya dulu. Sampe di tempat nyetak, bla..bla..bla...pas hasilnya mau dikasih gw, tiba-tiba mbak2nya nanya:
Mbak2 (M2): ini sebenernya buat tugas apa sih Mbak?
Gw : ngg...*nyengir doang sambil mikir "kepo juga nih mbak2nya"
M2 : soalnya tadi juga ada yang nyetak foto sama kayak Mbak gini, boneka2an gini
Gw : *mulai tertarik* hah? serius Mbak?
M2 : *langsung ke monitor PC-nya, nunjukin foto yang dimaksud*
Gw : eh iya ya..hahaa..

Asli gw jadi geli sendiri, ternyata beberapa menit yang lalu, ada yang baru nyetak foto buat ikutan kuis itu juga, hahahaa. Berasa konyol selama beberapa menit karena Mbak2nya tetep mau tau itu buat apaan, gak enak mau jawab buat ikutan kuis, gw jawab aja "iseng aja Mbak, hehe" dianya malah bilang "isengnya kok samaan ya" hahahaha~

Tapi abis itu gw langsung lega. Tadinya gw sempet deg2an takut kiriman gw gak nyampe tanggal 30 nanti. Tapi ternyata, bukan gw doang yang rada telat ngirimnya, jadi ngerasa aman dikit lah nemu temen senasib XD

Yaaah mau menang apa gak, itu terserah deh, yang penting punya gw udah kekirim dan semoga nyampe.


* oiya, punya orang yang ikutan kuis itu juga, background paper doll-nya dibikin pop-up T.T jadi gw udah pesimissss aje punya gw bakal dilirik sama juri, cuma ngeprint gitu, hahaha
*yang penting udah nyoba sesuatu yang gak pernah lo kerjain Ra
*ngibur diri







24.7.11

XDDD

PAIJO

PAIMIN


TUKIJO


TUKIMIN

Proudly introducing.........my new turtles! XD





23.7.11

Jahatkah saya?

Bukannya bermaksud jahat sama orang, tapi kalo ada manusia yang bisanya belagu-belaguan plus sering menganggap dirinya lebih pinter, gw gak keberatan kok buat ngejauh. Ngajak sekelas? Thanks. Gw udah belajar dari semester sebelumnya, dia bukan tipe orang yang bisa gw ajak kerjasama tanpa bikin gw merasa sakit hati. Saya mungkin cuma senyum aja atau cengar cengir di depan dia kalo dia lagi "kumat", tapi belum tentu kan hati saya ikutan cengar cengir?

mulutmu...harimaumu...


22.7.11

Edisi curhat banget

Liburan udah hampir sebulan. Tapi bukannya tambah fresh, otak gw malah tambah gak karu2an. Mulai dari nilai perpajakan gw (yang tadinya C, ngulang di semester 6 kemaren, eh malah dapet D, ngok), ip semester yang turun drastisss (but Thanks God gw masih dikasih 24 sks *lega dikit), sampai ujung2nya, gw mulai pusing sama yang namanya "outline skripsi". Demi apapun, gw gak ngerti samasekali tentang outline itu. Well, gw udah denger sih istilah2 kayak judul, abstraksi, jurnal, bab 1 isinya apa, 2 apa, 3 apa, sampai kemana harus cari data. Tapi.......tetep aja gw burem sampe sekarang, jangankan mulai bikin bab 1, judul aja masih gak ada ide apa yang mau gw ajuin. Udah search, malah tambah bingung (//-___-)

Gw mulai panik. Dan tambah panik setiap buka twitter, temen2 yang udah bisa skripsi semester ini juga pada ngomongin outline. Ada yang udah nemu judul tapi baru dua variabel (gosip2nya angkatan gue disuruh tiga variabel, erghhh), ada yang udah ngelilingin kampus orang tapi belum dapet2 jurnal, dll.

Jerawat gw pun lagi subur banget, disambung sama urusan jadwal kuliah yang ribet karena harus nyamain sama si ini-itu (gw rada gak peduli sih mau sekelas sama mereka lagi apa gak, toh waktu masuk kuliah gw kan sendiri di situ gak kenal siapa2, tapi kan gak enak aja kalo gw misah tiba2), mikirin siapa dosennya, sekelas sama siapa aja (karena ada beberapa jenis kelompok di kampus yang sebisa mungkin gw hindari), trus tiba2 denger temen deket gw dari SMP masuk sasing UI (somehow bikin gw galau lagi kayak tiga-dua tahun yang lalu), ditambah siklus bulanan gw yang mengkhawatirkan 2 bulan ini, daaan beberapa hal lain yang gak bisa gw sebut di sini. Intinya: otak gw overload. Dan kadang, gw merasa pengen ngamuk.

.......

Tiba2 kok gw stuck gini yak mau nulis apaan, halah.
Yaudahlah. Pokoknya gw stres dan butuh tempat buat dimuntah2in kayak gini. Semoga bulan Ramadhan nanti bisa lebih nenangin gw. amiin.


21.7.11

Si Lambat

Gw mungkin emang lebih lambat dari mereka. Gw lebih lambat tau apa yang gw butuhkan, apa yang gw mau. Gw lebih lambat dalam memutuskan jalan hidup gw. Gw lebih lambat nemuin masa depan gw. Bahkan gw lebih lambat ngerti sifat dan karakter gw sendiri. Tapi...walaupun lebih lambat, bukan berarti gw gak akan sampai kan?
Iri, ngerasa rendah diri, minder, jujur ada. Gw emang orangnya gampang down sih. Gw juga masih belum bisa jadi cewek yang stabil kalo ngeliat kelebihan dan keberhasilan orang. Bukannya gak suka lho ya, justru gw seneng *ini serius*, apalagi kalo orang itu salah satu orang terdekat gw. Tapi gw sedih aja...ngeliat orang-orang di sekitar gw udah mulai maju 10 langkah ke tempat tujuannya, sementara gw masih diem di tempat, menimbang-nimbang, belum tau mau memulai langkah di kolom hidup yang mana. How pathetic.
Gw ngaku sih, gw bukan tipe cewek strong yang bisa bangun dengan sugesti dari diri sendiri. Gw masih suka mengasihani diri sendiri, dan tanpa gw sadar, mungkin membuat beberapa orang ikut mengasihani gw.
Di saat jatoh, gw masih suka ngarep penyangga dari orang lain untuk bisa bikin gw bangun lagi. Saran, penyemangat, kata-kata bijak, bahkan doa dari orang lain, bisa jadi amunisi yang berharga buat gw.
Pernah sih nyoba untuk bangun sendiri, tapi rasanya butuh waktu lamaa banget, cenderung buang waktu. Dari situ gw berpikir, kalo gini terus, gw bakal ngabisin waktu gw cuma buat sok-sokan nyembuhin diri sendiri tanpa orang lain karena gak mau dibilang cengeng. Padahal masih banyak yang bisa gw kerjain.

Yaaah...gw harus ngaku lagi, kalo gw dan "mereka"....bukanlah satu individu. Kita gak mungkin punya mindset dan karakter yang sama. Kebetulan, gw kebagian yang kayak gini. Mungkin gw gak terlihat se-bold mereka dan semateng mereka. Karakter gw pun masih lemah dibanding mereka. Tapi gw yakin, Allah pasti memberikan kelebihan lain di diri gw, yang mungkin bisa membuat satu atau dua orang di luar sana ngerasain apa yang gw rasa kalo gw liat mereka. My super-bestfriends. *bukan menghibur diri semata lhoo ini*

10.2.11

Lagi pada melo kayak kepompong

Kamis, 10 Februari 2011
21.14 Waktu Indonesia Barat Pojok Kamar Gadis Berpiyama Merah Kembang-kembang (norak ye? bodo yang penting adem semriwing)

Gue lagi makan nasi (kebiasaan buruk nih makan jam segini, mentang2 masih ngerasa kurus :p)
Tiba-tiba, sms masuk.

Fiky>> Kata eka hyung: "kita harus tetep sama2 yaa, kita musti tua sama2 juga, walopun fiky tuanya blakangan". hahaha...para hyung, smoga kita bisa samma2 trus yaa..maafkan jika sebagai magnae saya banyak salah. Gomawo sudah menjadi hyungku. Cups Cups! Saranghae!

Saya tertegun membaca sms tersebut. Sebelumnya si piki ini udah pernah ngirim ucapan yang sejenis, tapi gak bikin gue secengo yang sekarang. Lalu sms kedua masuk.

Eka>> Nenek... Trimakasih banyak sudah mengajarkan saya bagaimana caranya menjadi dewasa, mengurangi keegoisan yg mungkin belum berkurang sampai saat ini, kita harus nonton sushow sama2 yaa.

Saya tertegun part 2. Ada apa dengan dua anak manusia labil ini? Tumbenan mereka kayak kepompong banget, kikikikk~ :p

Cuman si Thia yang gak sms kepompong begonoan, mungkin belum ketularan sokswit, huehehe (eh tapi besok paginya dia sms juga deng, tapi lupa gue bales karena masih setengah sadar)

Truuuuuusss abis terheran-heran, gue langsung berflower-flower baca sms mereka ituh. Ternyataaaa kita bisa mellow juga! hahahaa...biasanya kita mainannya cela2an, ceng2an dari yang selembut kulit badak sampai yang sekasar kulit trenggiling, gebuk sana-sini, ngakak terbahak2 (sampe gak inget kodrat sbg cewek lagi) dan sesi curhat pun masiiih aja dikasih bumbu becandaan yang gak penting tapi bikin ketawa sampe nangis2 sambil cakar2an (gak ampe begitu deng). Pokoknya gak ada kamus berlembut2 ria apalagi beradegan ala sinetron kepompong dah.

Lalu,
Abis gue bales sms mereka -dengan gak kalah melonya- gue jadi kebayang tahun 2002 (kalo gak salah ye), yakni dimana saat itulaaah kami dipertemukan. Kami bertatap hidung pertama kalinya di sebuah sekolah yang berfasilitas terlalu elit: punya kolam renang arus sendiri(baca: ciliwung), punya mal pribadi (baca: graha cijantung), punya lapangan luaaass banget (baca: lapangan kancut), punya segalanya deh. Dengan penampakan masih ala kadarnya (banget)anak SMP saat itu (inget2 sendiri deh kalian, haha), kita mulai kenalan.

Masa lalu gak semulus sekarang meeeen. Konflik rumah tangga pun mulai merajalela saat itu, dimulai dari masalah gue sama piki tentang cowok -yang sekarang ngalay abis, *peace yg ngerasa- yang bikin kita bener2 aneh satu sama lain,ampe kelas 3 pun kita masih rada selek! Huaaaw najis banget kalo gue inget2 sekarang. Hahaa..

Lalu lanjut masalah perangainya si Thia yang jaman itu hobi banget maramara dan sensitip kayak ibu hamil :p

Kalo si eka.....kayaknya dia masih lurus2 aja waktu itu, blum ada indikasi ke kutub negatif. Tapi makin gede dia mah makin demen ngomel2 berisik bikin pusing, kekeke~ *peace ka.
Si piki juga noh, pas jaman2nya masih jadi pengurus paskib sering nyemprot kawan sejawatnya pulak. Hihihi..

Gue juga sih. Pernah ngelabil kayak mereka juga, emosian gak jelas, numpang merengut sama mereka, yaa sejenis itulah. Hohoho...

Tapi kebiasaan kita yang gak pernah ilang2 dari dulu adalah: merencanakan kita AKAN dan HARUS berlibur ke **** ****** bareng2. Paling banter ke **** bareng dah.

Dan akhirnya, tanggal 28-30 januari kemarin, khayalan tersebut akhirnya terwujud....tanpa gue. Huuuueeeeeee~ sedih banget rasanya tauk! Padahal gue udah ikut persiapan lumayan jauh, mulai dari minta ijin orangtua gue yang susahnya setengah matiii, bikin paspor, cari2 info tentang penginapan, tempat makan, biaya hidup di sana. Untungnya belum sampe beli tiket pesawat sih (almost tapi, hiks hiks).

Yah mungkin emang belum rejeki kali yaa. Emang udah nasib gue tau-tau kebagian jadwal ujian lab tanggal segitu. Nyesek sih nyesek, apalagi pas gue lagi di jalan mau berangkat ke kampus, gue sempet sms mereka yang ternyata udah anteng duduk di pesawat. Pas gue lagi ngerjain ujian, gue masih suka kebayang mereka lagi hepi2 sampe sana dengan wajah cerah ceria, gak kayak muka gue waktu itu, merengut madesu.

Gue kira yaa...selama di sana mereka lupa sama gue yang tengah terpuruk di sudut kamar gue *lebay* eh tapi ternyata tidak, karena mereka ternyata sempet beliin tas buat gue, dan sempet motoin Heechul buat gue (karena mereka emang sekalian nonton konser alias super shownya suju di sana, kecuali si piki yang asik ngebolang sendirian kayak imigran kebuang, hahahaha, pisss ki) :') terharu saya jadinya *lebay lagi.

Hmmmm...teman-temaaaan, semoga lain kali gue bisa ikut kalian pergi sama2 yooooh, kemanapun itu, hohoho. Gak janji juga sih, soalnya kan lo tau sendiri ortu gue susyyaaaah banget dimintain ijin, sekalinya boleh, malah jadwal akademik kampus gue yang betingkah :(

Pokoknya,
Cups cups mmuah :*
Hahaha. Jadi geli sendiri gini gue -___-"

31.1.11

LDR Quotes

Pas browsing, nemu, baca, eeeh langsung demen (emang dasarnya gue quotation-junkie sih -___-). padahal belum pernah ngalamin LDR juga. hahaaa.. tapi yasudahlah yaa..

Here they are :

Love knows not distance; it hath no continent; its eyes are for the stars. -Gilbert Parker

So what if the distance is too long? What matters is that we have the courage of love to cover any distance which dares to separate us. -Ankush Sharma

Love is composed of a single soul inhabiting two bodies. —Aristotle

Love knows not its own depth until the hour of separation. -Khalil Gibran

Your absence has not taught me how to be alone, it merely has shown that when together we cast a single shadow on the wall. -Doug Fetherling

Absence makes the heart grow fonder, but it sure makes the rest of you lonely. -Charlie Brown

Love is missing someone whenever you’re apart, but somehow feeling warm inside because you’re close in heart. -Kay Knudsen

In true love the smallest distance is too great, and the greatest distance can be bridged. -Hans Nouwens

Separation exists only in human mind. -Rinon Hoxha

If you wait for me, then I’ll come for you. Although I’ve traveled far I always hold a place for you in my heart. If you think of me, If you miss me once in awhile, then I’ll return to you. I’ll return and fill that space in your heart. -Tracy Chapman, “The Promise”

Absence is to love as wind is to fire; it extinguishes the small and kindles the great. -Roger de Rabutin

*Bagus kaaaaannn? Prikitiwww~ deh pokoknya (bagi gue :p)

28.1.11

Semua Orang Pernah Jadi 4L4yYy

Langsung tancep gasss ya mang..

Ehem.

Begini..

Sekarang ini istilah alay udah sangat mendunia, definisinya juga udah macem-macem. Kata gue sih udah makin melebar kemana-mana dan cenderung lebay.

Gue gak membahas pengertian, ciri-ciri, atau definisi alay. Kalau itu sih udah banyak banget lah yang ngejelasin, orang
-orang juga udah paham deh kayaknya. Jadi bagi gue udah gak penting lagi. Lalu apa yang akan gue bahas? Ya sesuai judul postingan ini: Semua Orang Pernah Jadi Alay. Artinya di sini gue bakal membuka tabir rahasia orang-orang yang merasa geli dan jijay bajay sama para anak layangan, anak lebay dan alay-alay lainnya. Gue pengen menyadarkan mereka bahwa DAHULU KALA kalian juga pernah menjadi alay, wahai kawan-kawaaaan, hahahahaa.... *ketawa setan* well, including....me (malu-malu kucing).

Sedikit bernostalgia berkaitan dengan perkembangan alay di sekitar gue.
Gue inget banget dah, jaman gue SMP, makhluk canggih bernama henpon (handphone bahasa kerennya) itu termasuk baru muncul dan baru mulai dikenal sama ababil-ababil berseragam putih-biru-kayak gue. Gue sendiri waktu itu udah megang hp nokia seri 3330 (sori gak penting). Daaaann...short text message a.k.a sms mulai merajalela di dunia persilatan (sori gak nyambung). Secara harga pulsa gak semurah meriah jaman sekarang, jadi dulu gue cuma pake sms untuk hal-hal yang bener2 penting aja. Gak ada tuh sok-sokan ngirim sms tengah malem yang isinya "sorii, numpang buang bonus pulsa sms yaaa" kayak yang sekarang orang-orang suka lakuin. Pokoknya dulu masih ngirit sms deeeh...

Seiring waktu berjalan (as time goes by...*cielah), para anak SMP di sekolah gue (gue gak tau di SMP lain gimana) mulai menggunakan sms untuk ajang ngobrol. Mau ke kantin, sms "eh ntar mau jajan apa nih?". Guru masuk, sms "eh pak asep udah dateng, mampus gw belom ngerjain PR". Mau ke kamar mandi yang letaknya di sebelah kelas, sms "gw kebelet nih, anterin pipis yuk". Semua itu dikirim ke temen yang duduknya sekelas sama kita. Intinyaaa....pengetikan sms udah mulai gak penting.

Yaah...itu sih masih wajar lah yaa..seiring waktu berjalan lagi..entah gimana ceritanya, gw mulai mendapat sms yang bentuk tulisannya agak unik dan berbeda. Contoh:
"eH, NtAr mAu jAjAn aPa nIh?"
"Eh PaK aSeP uDaH dAtEnG, mAmPus gW bElOm nGerJaiN pR"
dsb.

Hemmmmm....ceritanya tingkat kreativitas anak SMP mulai meningkat nih. Dari mulai satu-dua anak yang bunyi smsnya kayak gitu, lama-lama berkembang jadi seratus-dua ratus anak (gak tau juga sih). Gue pun mulai tertarik dan melakukan hal sama: mEnULiS sMs KeCiL gEdE. Karena waktu itu kalo nulisnya gak begitu, dicap gak asik, gak gahul, gak oke, gak kreatif, dsb (oooh menggelikan sekali jalan pikiran anak SMP jaman itu). Laluuu...seiring waktu berjalan kembaliii...gue mulai mendapat sms yang lebih unik dan beda lagi. Contoh:
"p4q As3p uD4gh d4t3N9, m4mpUzZz gW bLuM n93rj4iN tU9azZ."
"gUw3 k3beL3t p1P!s n3yH, 4ntR!n yuUkxzZ"
(busyeet gue ngetiknya aja capek ati nih)

Ya begitulah kira-kira. Kalau pas sms KeCiL gEdE gue malah ikutan, untuk kali ini gue mengernyitkan dahi. Waktu itu gue cuma mikir "kok bisa kepikiran bikin sms kayak gini ya? perasaan ngetiknya jadi lama deh". Dan makin dipikir emang makin aneeeh..coba deh bayangin, di sms yang pertama dia bilang belum ngerjain pr, tapi bukannya cepet-cepet ngerjain, eeeehh malah nulis sms yang proses pengetikannya makan waktu 10-15menitan. ckckck. Di sms kedua juga sejenis abnormalnya, kebelet pipis bukannya cepet ngacir ke kamar mandi, malah bela-belain sms rempong dulu. Hadeeeehh... (-______-")

Gue lupa kerancuan apalagi yang terjadi di masa SMP gue waktu itu, tapi yang pasti, hampir semua temen-temen gue saling adu keunikan bahasa sms, yang emang waktu itu dianggep gahul dan keyen, karena masih baru-baru muncul. Ngetrend gitu deeeh ceritanyaa.. Kagak ada itu kosakata "ALAY" waktu jaman itu. Bahkan temen gue yang sekarang sok-sokan ribut anti alay, kayak aktivis lagi demo, dulunya nulis sms ke gue juga kayak gitu (hayooooo siapa ituuu? ngerasa gaaak? :p)

Seinget gue, di awal-awal, orang dicap alay kalau nulis smsnya macem begono. Musingin dan absurd. Tapi lama-lama melebar ke soal gaya pakaian dan cara bicara. Biasanya cowok nih yang rentan dikata alay soal bajunya. Contoh: ini contoh kategori alay volume I, yakni pada periode awal kemunculan alay. Orang2 dengan penampilan kayak gitu dianggep "apaan banget dah" alias "ganggu" banget. Seenggaknya bagi kesehatan mata. Namun eh namuun...singkat cerita, sekarang tipe alay tuh buanyaaakk banget, cenderung jadi sok dilebih2in. Salah satu tipe pengkategorian alay yang baru2 ini muncul adalah soal GAYA FOTO.


Seperti apakah yang saya maksud? Seperti ini lah kira2..

1. Foto angle atas

2. Foto bibir manyun
3. Foto super close up dari depan muka

4. Dll (males nguploadnya, hhe).

Iiissshhh....gue tuh dulu paling sukaaaaaaaaaa foto pake gaya nomer (2). *hahaha. Kenapa? Karena waktu jaman jahiliyah dulu gue paling gak bisa berhadapan sama lensa kamera. Alias mati gaya. Selain itu gue juga ngerasa muka gue aneh kalo senyum apalagi nyengir, maka jadilah gue bergaya manyun sedemikian rupa supaya orang2 kagak ada yang ngernyit liat senyum -apalagi cengiran- aneh gue. Tadinya kalau difoto gue mau pasang tampang ala KTP aja (datar; tanpa ekspresi) tapi setelah gue pikir2 lebih gak asik lagi kan. Dunia gue kayaknya suram amat kesannya. Lagipula waktu itu gaya tersebut di atas masih fine2 aja, dan belum masuk dalam pengelompokkan alay. Dan hampir semua manusia meng-upload fotonya dengan gaya itu men! Temen-temen gue yang paling gahul dan najis cuih banget sama alay sekalipun dulunya pernah bergaya kayak gitu di setiap fotonya. Soooo, i wasn't the ex-alay one. hahahaha!

Lalu, kenapa sekarang gaya itu harus dikatakan alay? Saya juga gak tau. Katanya sih karena dianggep sok imut maksa gitu. Gue sih setuju gak setuju. Masalahnya gue termasuk fans artis2 Korea, yang fakta
nya selalu bergaya manyun, atau pasang jari "peace", dan gaya alay lainnya, tapi kok mereka gak dibilang alay??

Yaah yang pasti orang2 Indonesia saat ini hampir semuanya menghindari gaya berfoto seperti itu lagi (termasuk eike cyiiiin...kekeke). Tapi masih ada juga sih yang cuek dan tetep upload foto (bahkan tetep jadi profile picture di fb-nya) dengan gaya asoy geboy itu.

Intinya...berdasarkan survey dan pengamatan terhadap perkembangan alay di sekitar saya, saya dapat menarik kesimpulan: SEMUA ORANG PERNAH JADI ALAY. Biar artis sekalipun. Baik disadari atau tidak
. Baik mau ngaku atau nggak.

Coba telaah sendiri deh masa lalu kalian, apakah kalian pernah menulis sms seperti ini >> "aq udah di rumah sii pacal" atau "mau mam dulu iaa" atau "qmu gimana cie?" atau "kayak'y sih iya, v aq binun cowo itu capa" dan lain2 (kira2 sendiri aja dah gaya tulisan alay stadium 1 sampai 4)

Lalu apakah kalian pernah nongkrong2 gak ada tujuan di mal atau pinggiran mal atau dimana gitu kek, yang intinya meje
ng gak ada tujuan, lalu ngegodain cewek2 yang lewat atau bisik2 heboh pas ada cowok keren seliweran?

Lalu cek lagi folder foto kalian, apakah ditemukan pose manyun, dari atas, jari "peace", mata kedip sebelah, melet2 kayak kucing, dan gaya alay lainnya?? Kalau kalian masih gak tau macam2 gaya alay, search aja di google atau kaskus. Biar dapet pencerahan.

Pokoknya perhatiin aja masa lalu kalian dari s
egala aspek. Gue bisa jamin pasti kalian bakal nemuin at least satu atau dua ciri alay pada diri kalian :p

Sebagai penutup, gue persembahkan beberapa foto alay yang gue copas dari berbagai search engine. Bisa dicek sekalian kok apa kalian pernah bergaya seperti itu, hohohohohohohoho~



22.1.11

One of my favourite short story :)

Cerita ini bukan bikinan gw, bukan ide gw. Cerita ini gw ambil dari salah satu seri Chicken Soup for the Teenage Soul. Kenapa gw pilih cerita ini buat diposting? Karena inti cerita yang menurut gw beda sama kisah-kisah romantic biasanya.


FIRST LOVE



Truly loving another means letting go of all expectations. It means full acceptance, even celebration of another’s personhood.

Karen Casey



Michael and I were never really boyfriend and girlfriend. He was three-and-a-half years older than I, which was a lot when I still didn’t need to wear a bathing suit top. We grew up around the pool and tennis courts of a country club. He was an excellent tennis player with sure, calm strides and a powerful stroke. When I had to take time out from swimming and diving because my lips had turned blue, I sat on the grass wrapped in a towel and watched the tennis matches. Later in the day, the guys would come to the pool and hoist the girl on their shoulders for water fights. I like it best on Michael’s shoulders, which were broad.I felt safe.

At 16 his parents allowed him to drive during the day, and he often brought me in his gray Dodge. The autumn after I turned 14, he started asking if I wanted to go to a late-afternoon movie with him. I wanted to say yes, but then I would get this jumpy feeling in my stomach and always change my mind. His dark eyes looked into mine, both pleasing and frightening me.

Gradually I stayed longer in his car, talked about things that troubled me. My older sister had lots of boyfriends, and although I worshipped her, she mostly didn’t want anything to do with me. Then there were the intrigues around who was dating whom and which friends I trusted and why. A lot of my pain centered around my relationship with my parents, who had divorced when I was 11 and remarried whwn I was 13. I didn’t know anyone else with a broken family, and I felt ashamed and unsure of myself,like I wasn’t as good as the other kids. I could talk with Michael about all this. He was reassuring, and I began to trust him.

As time passed, I was ready to go to the movies with him.We also enjoyed hanging out at my house, where we would go down to the television room in the basement. I loved to watched TV with Michael so that I could cuddle with him on the couch. We were a strange pair. He Loved sports, while I loved the arts. My sisters and others made fun of his sports obsession. I guess I would have preferred it if everyone thought he was cool or if he’d been more artistic, but no one else cared about me the way he did. When he kissed me for the first time, we were at his house during the thunderstorm, watching a baseball game on television. I ran up to my sister’s room when I got home. I must have looked goofy as I stood in her doorway and announced,”Michael kissed me.”

“So?” she said. “Was that the first time?”

“Yeah,” I nodded.

“What have you guys been doing all this time?” she demanded.

Michael dated other girls, and I went out with other boys. But I hated their sweaty palm and was horrified when a blind date tried to put his tongue in my mouth. Only Michael understood that I needed to move slowly, and he was always very patient with me. Even though Michael reassured me many times that our relationship by saying,”it doesn’t matter whether or not I have a girlfriend or you have a boyfriend; I will always be there for you,”I still got jealous when I saw him interested in someone else.

Michael got engaged to a girl from out of town when I was 19. I was the only unmarried, unrelated girl at the wedding. As the bride and groom said good-bye to everyone, Michael came over to me and kissed me on the cheek. “I love you,” he said.

He remained true to his word. When I needed to talk to someone, he was there. I got jealous sometimes when I thought of him loving and being romantic with his wife, but that changed as she and I became friends. I moved across the country and only saw Michael occasionally, at the club when I returned to visit my family. Now we sat at the pool and watched his kids swimming. Our lives were very different. I thought I probably wouldn’t have much more than a half hour’s worth of conversation to share with him, but I always felt a current of love go through me when I saw him.

When I was 38, my father died. The morning before his funeral, I thought to myself, I wonder if Michael knows. We hadn’t seen each other or spoken for years. After the service the next day, as I talking with the many friends and family who had come for the funeral, I felt a hand on my shoulder. I turned and saw those dark eyes.

“Are you all right?” he asked. I nodded. Putting both hands on my shoulders, he held me, looking into my eyes.

No one had ever understood the bond between us. I’m not sure that we did. But it was, and will always be, there.

Mary Ellen Klee

*taken from Chicken Soup for the Teenage Soul




Begitulaaaah... Walaupun gw sendiri masih susah ngebayangin ada hubungan semacam itu (dan itu cerita nyata bok), tapi gw jadi mupeng juga punya relationship kayak gitu, hahaa..

Ah gak tau deh mau ngomentarin apalagi soal cerita di atas, gueee sukkkaaaaa banget deh pokoknya, ngebacanya jadi bikin semriwing trus anget-anget di perut gituuu rasanyaaa (apa coba).